Latihan Nari

Sudah dua kali Thifa ikut latihan nari yang diadakan di Perpustakaan Daerah (lebih akrab disebut Perwil, ntah kenapa) Semarang.

Di Perwil memang rutin diadakan berbagai les. Ada les bahasa Inggris, menggambar, pelajaran, dan nari.Yang memungkinkan diikuti Thifa nari sama nggambar, tapi saya ikutkan nari aja, soalnya kalo menggambar kan bisa les sama ayahnya sendiri hehe. Kenapa Perwil? Karena GRATIS, hahaha *ketularan mak irits.

Sebelumnya sih saya emang nanya dulu ke Thifa, mau ngga ikut les nari. Dan katanya mau, jadi bukan paksaan emaknya ya hehehe.

Di sana Thifa diajarkan dua jenis tarian, yaitu tari jawa sama tari modern. Yang jawa ada dua lagu, pake alat peraga topi dan selendang. Sementara tari modern nya hanya satu lagu saja.

Kalau dari saya pribadi saya memang ingin mengembangkan potensi non akademiknya semenjak dini, disesuaikan dengan minatnya juga. Misalnya nggambar, warna, tari, nyanyi, main musik, olahraga, dll.

Belajar menari sendiri katanya banyak manfaatnya, yaitu untuk koordinasi tubuh, melatih PD, fokus, komitmen, dan disiplin. Juga sebagai media penyeluran emosi. (rdanceacademy.blogspot.com)

Karena baru dua kali ikut latihan, gerakan tari Thifa ya agak semrawut gitu. Tapi selama dia masih enjoy lanjut aja. Kan gratis hahaha. Eh adiknya juga ngga mau kalah lho. Begitu musik dimainkan langsung aja masuk ke barisan. Liat aja tuh gayanya, udah kayak yang latihan beneran hahaha.

Hana yang pake topi, Thifa di belakang yang baju putih.

Saya juga masih meraba-raba apa sebenarnya yang menjadi minat dan bakatnya,. Makanya lesnya masih sebatas yang trial dulu belum yang terlalu serius. Takutnya udah didaptarin les mahal-mahal eh di tengah jalan mandeg karena dianya ngga suka. Rugi khan *hahaha perkara duit lagii

@rahmiaziza